Info Jam Buka, Harga Tiket, Cara Pergi Ke Batu Caves Di 2023

Batu Caves, terletak di distrik Gombak, Selangor, Malaysia, adalah sebuah tempat wisata di dekat Kuala Lumpur yang memikat dengan kombinasi keindahan alam dan kekayaan budaya.

Dengan serangkaian gua kapur dan kuil yang didedikasikan untuk Dewa Murugan di Selangor Malaysia ini telah menjadi salah satu destinasi paling ikonik dan dicari oleh para wisatawan.

Disini travel blog Indonesia catperku.com akan membahas berbagai aspek yang perlu kamu ketahui sebelum mengunjungi salah satu tempat wisata di Selangor Malaysia ini.

Batu Caves: Menyelami Keindahan Alam dan Budaya

 

My Instagram : instagram.com/catperku
My Youtube : youtube.com/@catperku

Sejarah dan Asal Usul Batu Caves

Sejarah Batu Caves sangatlah menarik. Tempat wisata ini diyakini berusia sekitar 400 juta tahun, menjadikannya sebagai salah satu situs alam tertua di Malaysia.

Namanya diambil dari Sungai Batu yang mengalir melewati bukit kapur ini.

Sebelum menjadi tempat ibadah Hindu, tempat ini adalah tempat penampungan bagi suku orang asli Temuan.

Pada tahun 1890, seorang tokoh terkenal Malaysia, K. Thamboosamy Pillai, yang merupakan seorang pengusaha timah keturunan Tamil, mendirikan Kuil Sri Mahamariamman, yang kemudian dikenal sebagai Batu Caves Temple.

Kuil ini adalah kuil Hindu di dalam gua yang didedikasikan untuk Dewa Murugan.

Sejak saat itu, tempat ini kemudian menjadi pusat kegiatan keagamaan dan budaya bagi komunitas Hindu di Malaysia.

Kuil Utama dan Patung Dewa Murugan

Kuil Utama dan Patung Dewa Murugan

Salah satu daya tarik utama tempat wisata ini adalah kuil utamanya, yang dikenal sebagai Temple (Main) Cave.

Kuil ini adalah sebuah kuil Hindu yang indah yang terletak di dalam gua kapur besar.

Ketika kamu tiba di Batu Caves, mata kamu akan segera tertuju pada Patung Dewa Murugan yang menjulang tinggi di luar gua.

Patung ini merupakan yang tertinggi di dunia dan memiliki tinggi mencapai 42 meter.

Patung Murugan ini sangat ikonik karena dilapisi dengan cat emas, sehingga sering disebut sebagai “Patung Emas.”

Wisatawan sering kali mengambil foto di depan patung ini sebagai kenang-kenangan dari kunjungan mereka.

Kuil utama ini adalah tempat di mana banyak pemuja Hindu datang untuk bersembahyang dan berpartisipasi dalam upacara keagamaan.

Eksplorasi Gua-Gua Batu Caves

Disebutkan kalau tempat wisata ini memiliki tiga gua yang dapat kamu eksplorasi.

Gua terbesar dan yang paling terkenal adalah Gua Batu Caves atau Gua Katedral.

Gua ini menampilkan ukiran elemen-elemen Hindu yang memukau pada langit-langitnya.

Namun, untuk mencapai Gua Batu Caves, kamu harus melewati tantangan berupa 272 anak tangga yang cukup curam.

Ini adalah perjalanan yang membutuhkan sedikit usaha fisik, tetapi pemandangan dan pengalaman di dalam gua sangatlah memuaskan.

Selain Gua Batu Caves, terdapat Dark Cave, yang adalah rumah bagi laba-laba langka di dunia.

Kamu dapat mengikuti tur khusus yang mengajak kamu menjelajahi gua berbatu selama 45 menit.

Di sini, kamu akan memiliki kesempatan unik untuk memahami ekosistem gua dan kehidupan makhluk-makhluk yang hidup di dalamnya.

Cave Villa juga merupakan bagian lain dari kompleks gua di sekitarnya yang menarik untuk dieksplorasi.

Di sini, kamu akan menemukan berbagai lukisan, patung, dan koleksi yang terkait dengan mitologi Hindu.

Ini adalah tempat yang bagus untuk menambah pengetahuan kamu tentang budaya dan sejarah Hindu.

Festival Thaipusam: Pengalaman Budaya yang Unik

Festival Thaipusam adalah salah satu peristiwa budaya paling penting di Batu Caves.

Setiap tahunnya, festival ini diadakan pada akhir Januari atau awal Februari untuk merayakan kelahiran Dewa Murugan dan untuk menebus dosa atau memohon ampun atas dosa yang telah dibuat.

Festival ini menarik ribuan umat Hindu dari seluruh dunia yang datang untuk berpartisipasi dalam persembahan dan prosesi keagamaan.

Jika kamu berkesempatan untuk mengunjungi Batu Caves selama Festival Thaipusam, ini akan menjadi pengalaman yang sangat unik.

Kamu akan melihat pengunjung yang berpartisipasi dalam berbagai bentuk pengorbanan, termasuk menjalani “kavadi,” yang melibatkan memikul beban yang sangat berat sebagai tanda pengabdian kepada Dewa Murugan.

Panjat Tebing dan Aktivitas Petualangan Lainnya

Selain pengalaman keagamaan dan budaya, tempat wisata di Malaysia ini juga menawarkan aktivitas petualangan yang menarik.

Salah satu aktivitas yang dapat kamu coba di sini adalah panjat tebing.

Ada lebih dari 160 jalur panjat tebing yang tersebar di seluruh sisi Gua Batu, sehingga cocok untuk pemula maupun pecinta panjat tebing berpengalaman.

Bahkan anak-anak di atas usia 7 tahun dapat mencoba rock climbing di Batu Caves.

Pemandu akan memilih rute yang sesuai untuk pemula, sehingga kamu tidak perlu khawatir jika ini adalah pengalaman pertama kamu dalam panjat tebing.

[ Baca Juga: Bukan Traveling Biasa, Lintas Batas 3 Negara Dengan 13 Orang Berbeda! ]

Jam Buka dan Harga Tiket Batu Caves Di November 2023

Jam Buka dan Harga Tiket Batu Caves Di November 2023

Sebelum merencanakan kunjungan ke Batu Caves, penting untuk mengetahui informasi tentang jam buka dan harga tiket.

Kuil utama, atau Temple Cave, buka setiap hari dari pukul 6.00 pagi hingga 9.00 malam.

Namun, untuk gua-gua lain seperti Ramayana Cave, Dark Cave, dan Cave Villa, jam operasionalnya berbeda. Pastikan untuk memeriksa jadwal mereka sebelum pergi.

Saat kamu berkunjung ke kuil utama atau Temple Cave, kamu akan dikenai biaya tiket masuk.

Namun, tiket masuk ke Temple Cave adalah gratis. Untuk gua-gua lainnya, berikut adalah harga tiketnya:

  • Ramayana Cave: Mulai dari RM5
  • Dark Cave: Mulai dari RM35 untuk dewasa dan RM25 untuk anak-anak
  • Cave Villa: Mulai dari RM15.

Peta Lokasi dan Cara Pergi ke Batu Caves

Untuk mencapai Batu Caves dari pusat Kuala Lumpur, kamu dapat menggunakan kereta KTM Komuter.

Kamu bisa naik KTM Komuter dari Stasiun KL Sentral dan tujuan terakhirnya adalah Stasiun Batu Caves.

Perjalanan dengan kereta ini sangat nyaman dan tidak memerlukan waktu lama.

Jika kamu berangkat dari daerah Bukit Bintang, kamu bisa naik monorail terlebih dahulu dan menuju KL Sentral.

Dari KL Sentral, kamu dapat melanjutkan perjalanan dengan KTM Komuter ke Batu Caves.

Ini adalah cara yang paling mudah dan efisien untuk mencapai destinasi ini.

[ Baca Juga: Trekking To Air Terjun Sungai Pisang Gombak Selangor ]

Tips Berkunjung ke Batu Caves

Beberapa tips penting untuk diketahui sebelum kamu berkunjung ke tempat wisata Malaysia bertema religi ini adalah sebagai berikut:

  • Kenakan pakaian yang sopan, terutama jika kamu berencana untuk masuk ke kuil utama.
  • Pastikan untuk menggunakan sepatu yang nyaman dan tidak licin, terutama saat mendaki anak tangga yang curam.
  • Jangan membawa makanan atau barang berharga yang dapat menarik perhatian monyet yang sering berkeliaran di sekitar kompleks.
  • Selalu bawa air minum untuk menjaga diri kamu tetap terhidrasi, terutama saat mendaki tangga yang curam.
  • Jangan memaksakan diri jika kamu merasa lelah atau tidak mampu untuk mendaki anak tangga yang curam. Keselamatan kamu adalah yang utama.

Tips Berkunjung ke Batu Caves

Kesimpulan

Batu Caves adalah salah satu destinasi wisata yang menarik di Malaysia yang menggabungkan alam yang memukau dengan warisan budaya yang kaya.

Dengan patung Dewa Murugan yang menjulang tinggi, gua-gua yang menakjubkan, dan Festival Thaipusam yang meriah, Batu Caves menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pengunjung.

Jika kamu berencana untuk mengunjungi Malaysia, pastikan untuk memasukkan Batu Caves dalam daftar destinasi wisata kamu.

Cara Ke Puncak Bukit Batu Baginde, Belitung!

Akhirnya, saya traveling ke Belitung lagii! Kali ini saya ingin mengunjungi salah satu tempat wisata baru di Belitung, namanya Bukit Batu Baginde. Namun selain itu, Belitung ini memang salah satu tempat liburan favorit saya. Terutama jika saya lagi pengen traveling jalur darat dengan sepeda motor. Bukan karena apa, tapi jalanan belitung ini mulus seperti pantat bayi, dan tidak terlalu ramai. Ditambah lagi Belitung ini cocok untuk liburan buat yang hanya punya waktu libur weekend atau Sabtu-Minggu.

Ini adalah kali kedua saya liburan ke Belitung. Pertama kali liburan kesini saya lakukan pada bulan puasa beberapa tahun lalu. Waktu itu saya mengunjungi beberapa pantai di Belitung, dan mencoba aktifitas island hoping di pulau-pulau kecil yang tersebar di dekat Belitung.

Makanya, untuk kunjungan kali ini saya ingin mencoba itinerary liburan ke Belitung yang sedikit berbeda. Meskipun kuliner tetap ada di dalamnya. Siapa sih yang ingin melewatkan kuliner Belitung yang enak seperti Ganggan dan Mie Atep Belitung itu?

 

 

Namun dari semua tempat wisata di Belitung yang ada, kali ini saya paling ingin mengunjungi Bukit Batu Baginde yang berada di sisi selatan Belitung. Saya pengen pergi kesana setelah melihatnya beberapa kali di media sosial Instagram. Saya lihat, pemandangan dari Puncak Bukit Batu Baginde ini sangat indah jika diabadikan dengan kamera. Pun, saya hanya tahu sedikit sekali informasi mengenai lokasi dari Puncak Bukit Batu Baginde ini.

Pemandangan Belitung dari Puncak Bukit Baginde
Pemandangan Belitung dari Puncak Bukit Baginde

Salah satu informasi yang saya dapatkan adalah, lokasi Puncak Bukit Batu Baginde ini berada tak jauh dari Pantai Penyabong. Itu berarti saya bisa sekalian berkunjung ke Pantai Penyabong terlebih dahulu. Selain itu, saya tahu kalau lokasinya berada di Desa Padang kandis, Kecamatan Membalong, 70 kilometer dari Tanjung Pandan tempat saya menginap.

Dengan sepeda motor sewaan, tempat wisata baru di Belitung ini seharusnya bisa saya capai dalam waktu kurang dari 2 jam saja. Sebenarnya tempat wisata ini juga bisa dikunjungi dengan mobil atau kendaraan roda empat lainnya. Namun, kali ini saya sengaja pergi dengan sepeda motor saja. Soalnya sudah lama banget saya nggak solo touring dengan sepeda motor. Mumpung dapat gratisan ke Belitung, saya manfaatkan saja untuk touring sendirian selama disana.

Jalan Belitung yang mulus banget plus tanpa macet! Bikin pengen ngebut mulu bawaanya kalau nyetir disini!
Jalan Belitung yang mulus banget plus tanpa macet! Bikin pengen ngebut mulu bawaanya kalau nyetir disini!

Seperti biasanya, jalanan Belitung ini menyenangkan untuk memacu kendaraan yang saya tumpangi. Perjalanan menuju ke Belitung bagian selatan sangat menyenangkan. Sesekali saya melihat speedometer, dan tanpa sadar kadang penunjuk kecepatan mengarah ke angka 90KM/per jam. Efek jalanan sepi, kebablasan ngebut pun tak bisa saya hindari. Yang penting hati-hati.

Susahnya Mencari Petunjuk Arah Ke Puncak Bukit Batu Baginde

Dari informasi yang saya dapatkan, seharusnya mencari lokasi Puncak Bukit Batu Baginde ini tidak terlalu susah. Namun faktanya, saya sampai harus bolak-balik beberapa kali untuk mencari tempat ini. Memang menemukan Bukit Baginde ini gampang sekali. Karena tempat ini merupakan batu granit raksasa yang terlihat dari jalanan utama. Selain itu ada papan petunjuk kecil bertuliskan “Gunung Baginde” di tepi jalanan utama yang beraspal. Atau kalian bisa juga menggunakan petunjuk lokasi Bukit Baginde di Google Maps disini.

Namun mencari jalur yang benar untuk naik ke puncaknya ternyata memerlukan tantangan tersendiri. Sampai-sampai saya menyerah pada percobaan pertama, dan memutuskan main ke Pantai Panyabong yang berada di dekatnya terlebih dahulu. Barulah setelah sampai disana, saya mendapatkan informasi dari penduduk lokal mengenai petunjuk jalur menuju ke Puncak Bukit Batu Baginde yang benar.

Bukit Batu Baginde terlihat dari arah Pantai Panyabong
Bukit Batu Baginde terlihat dari arah Pantai Panyabong

Tips dari saya untuk mencari lokasi tempat ini, cari terlebih dahulu papan petunjuk kecil bertuliskan “Gunung Baginde”. Papan tadi akan kalian temui di tepi jalanan utama, tak jauh setelah bukit raksasa ini terlihat. Tenang saja, papan ini dapat dengan mudah ditemukan baik dari arah Tanjung Pandan, atau dari arah Pantai Penyabong. Dari situ masuk saja ke jalan kecil tak beraspal yang menuju ke area hutan kecil.

Sambil masuk agak kedalam, perhatikan sisi sebelah kiri kalian. Kira-kira sekitar beberapa puluh meter meter akan terdapat papan petunjuk yang lebih kecil lagi bertuliskan “Bukit Baginda”. Dari situlah jalur trekking menuju puncak bukit bisa dimulai. Buat yang pertamakali kesini mungkin bisa terlewat. Saya sendiri kemarin sempat bolak-balik beberapa kali hingga menemukan jalur ini. Untung saya orangnya pantang menyerah, jadi ketemu deh.

Petunjuk pertama untuk menuju lokasi Bukit Batu Baginda
Petunjuk pertama untuk menuju lokasi Bukit Batu Baginda
Dari papan petunjuk di tepi jalan utama tadi lalu masuk kesini sekitar beberapa puluh meter
Dari papan petunjuk di tepi jalan utama tadi lalu masuk kesini sekitar beberapa puluh meter
Jalur trekking ke Puncak Bukit Baginde hanya ditandai dengan papan petunjuk kayu berukuran kecil ini
Jalur trekking ke Puncak Bukit Baginde hanya ditandai dengan papan petunjuk kayu berukuran kecil ini

Sepeda motor sewaan kemudian saya parkir di dekat petunjuk tersebut, karena memang tak ada tempat parkir khusus. Tak ada pula tiket masuk ke Bukit Batu Baginde ini, karena untuk sekarang tempat ini adalah salah satu tempat wisata Gratis di Belitung.

Puncak bukit bisa dicapai dengan trekking ringan selama 15-20 menit, tergantung kemampuan. Saya kemarin naik dengan sedikit berlari, jadi hanya dengan 15 menit, saya sudah mencapai puncaknya. Soalnya tempatnya agak sedikit serem, apalagi saya sendirian dan gak ada orang lain waktu disana. Jadi daripada mikir macem-macem, mending saya pakai untuk lari agar adrenalin terpompa.

Jalur trekking menuju ke lokasi Batu Baginde tidak terlalu susah. Tantangan pertama adalah pada bagian menaiki Batu Baginde hingga mencapai puncaknya. Kombinasi menaiki tangga besi, melipir bebatuan dengan sudut lebih dari 60 derajat dengan bantuan tali memang cukup menguji nyali. Namun saya rasa jalur ini bisa dilalui sebagian besar orang.

Bagian paling ekstrim untuk naik ke puncak batu granit raksasa di Belitung bagian selatan ini
Bagian paling ekstrim untuk naik ke puncak batu granit raksasa di Belitung bagian selatan ini

Hanya saja, gunakan kostum yang benar untuk naik ke puncak bukit ini. Paling utama, sendal jepit tidak saya rekomendasikan. Ditambah lagi, naik ke Puncak Bukit Baginde ini akan terasa lebih gampang, dibandingkan dengan ketika turun kembali nanti. Jurang menganga di sebelah kiri, dan turunan curam akan menanti. Sebaiknya memang berhati-hati sih. Meski ketinggiannya cuma beberapa puluh meter, tapi yang perlu diingat adalah, rumah sakit jauh dari sini.

Seperti yang saya tahu sebelumnya, pemandangan dari Puncak Bukit Baginde ini memang luar biasa. Paling tidak saya bisa merasakan pengalaman liburan di Belitun yang sedikit berbeda dari biasanya. Tak lagi pantai, namun saya mengunjungi salah satu batu granit raksasa di Belitung. Mungkin juga ini adalah batu granit raksasa terbesar di Belitung? Saya belum bisa memastikanya sih. Perlu mencari informasi lagi untuk konfirmasi.

Setelah memerlukan sedikit perjuangan, akhirnya sampai di puncaknya!
Setelah memerlukan sedikit perjuangan, akhirnya sampai di puncaknya!

Namun yang jelas sekarang ini tempat wisata di Belitung makin banyak pilihannya. Mulai dari kulinernya yang beragam, pantai-pantai di Belitung yang menyenangkan, aktifitas island hoping yang seru hingga trekking menuju Puncak Bukit Baginde yang menantang! Bikin makin seneng main ke Belitung deh! Nah, setelah ini enaknya saya menjelajah Belitung bagian mana lagi ya? Bisa kasih saran?