7 Pengalaman Berharga Jelajah Maluku Utara

Sembilan hari jelajah Maluku Utara? Bagaimana rasanya?

Tentu seru sekali, apalagi sudah lama sekali sebenarnya saya ingin berkunjung ke Maluku, terutama ke Ternate dan Jailolo.

Bahkan saya sempat ikutan lomba menulis blog yang hadiahnya diajak ke Jailolo.

Namun rejeki sepertinya belum berpihak kepada saya. Dua kali ikutan lomba, dua kali pula saya gagal memenangkannya.

Makanya saya merasa beruntung sekali ketika tahun 2017 ini saya kembali diajak untuk mengikuti acara #Terios7Wonders, jelajah Maluku Utara selama 9 hari dengan tema WonderfulMoluccas.

Itu artinya, saya akhirnya bisa juga mengunjungi Maluku Utara, termasuk Ternate dan Jailolo.

Malah, tak cuma dua tempat itu saja. Saya dapat bonus untuk menjelajahi Pulau Morotai dan Pulau Halmahera.

Ini berarti juga merupakan kali ketiga saya mengikuti rangkaian acara Terios 7 Wonders.

Yang pertama adalah: The Adventure Of Amazing Celebes Heritage! di tahun 2014, yang kedua Borneo Wild Adventure di tahun 2015.

Siapa yang menyangka di tahun 2017 ini ternyata tujuannya adalah jelajah Maluku Utara.

Seperti yang sebelum-sebelumnya, Terios 7 Wonders ini juga selalu mengunjungi destinasi yang mencakup eksplorasi budaya, sejarah, dan alam.

Makanya saya selalu bersemangat kalau diajak ikutan event ini.

Selalu bisa menemukan banyak pengalaman baru.

Akhirnya saya bisa menjelajah Maluku juga!
Akhirnya saya bisa menjelajah Maluku juga!

1. Jelajah Desa Penghasil Rempah Marikurubu

Ternate dan Tidore ini adalah nama daerah yang paling sering saya dengar ketika masih duduk di bangku sekolah.

Apalagi kalau bukan tentang rempah-rempah, salah satu primadona yang diperebutkan pada masa kolonialisme.

Rempah-rempah yang saya maksud disini adalah Cengkeh dan Pala. Bisa dibilang, pada waktu itu Cengkeh dan Pala ini sama berharganya dengan emas.

Untuk mengenal lebih dekat dengan rempah-rempah di Ternate saya dan tim Terios 7 Wonders lain berkunjung ke Desa Marikurubu.

Desa itu berada di kaki Gunung Gamalama, pada ketinggian sekitar 700 mdpl.

Desa ini menjadi spesial karena terdapat pohon cengkeh tertua yang sempat hidup disana.

Ibu ini sedang mencari Buah Pala di Desa Marikurubu.
Ibu ini sedang mencari Buah Pala di Desa Marikurubu.

Umurnya hingga ratusan tahun lho! Saya pun sempat kaget mengetahui fakta kalau ternyata pohon cengkeh itu umurnya bisa sampai ratusan tahun.

Coba siapa saja disini yang juga baru tahu kalau umur cengkeh itu bisa ratusan tahun?

Saya ngak bakal tau kalau gak ikutan acara jelajah Maluku Utara ini!

Meski awalnya saya kurang percaya, namun Pak Azis, pemandu kami meyakinkan kalau memang di Desa Marikurubu ini terdapat Cengkeh Afo yang umurnya 400 tahun lebih.

Ukurannya pun ternyata besar, hingga puluhan meter, dengan diameter hingga hampir 2 meter.

Sedihnya, Cengkeh Afo generasi pertama tadi ternyata sudah mati.

Meski sebelumnya, sekali panen bisa menghasilkan cengkeh hingga ratusan kilogram.

Siapa yang menyangka pohon cengkeh itu berukuran raksasa dan umurnya bisa sampai ratusan tahun! Btw, ini tempan seperjalanan jelajah Maluku Utara selama sembilan hari ya!
Siapa yang menyangka pohon cengkeh itu berukuran raksasa dan umurnya bisa sampai ratusan tahun! Btw, ini tempan seperjalanan jelajah Maluku Utara selama sembilan hari ya!

Selain Cengkeh, rempah yang dulu sangat dicari disini adalah Pala.

Lokasinya agak berada diatas, jadi saya harus trekking naik ke atas terlebih dahulu deh.

Karena pada jaman dulu kulkas belum ditemukan, Pala ini menjadi sangat penting dan dicari.

Kalau isi Buah Pala seperti ini ya.
Kalau isi Buah Pala seperti ini ya.

Eh, sebentar apa hubungan buah Pala dengan Kulkas?

Iya, dulu Pala ini dimanfaatkan untuk pengawet makanan seperti daging biar gak basi.

Makanya sekarang Pala nggak dipakai lagi, karena sudah ada Kulkas.

Karena penasaran, kemarin saya juga sempat mencoba buah Pala.

Ternyata rasanya asem rada sepet terus ada rasa seperti Jahe ketika dikunyah.

Enak sih, terus abis makan bisa bikin badan jadi santai dan ngantuk.

2. Ikut Memancing Ikan Cakalang Secara Tradisional

Inilah kenapa saya selalu suka ikut acara ini. Karena pasti ada saja pengalaman baru dan unik yang bisa saya coba.

Untuk tema Wonderful Moluccas ini sendiri, ada bagian yang mengharuskan saya untuk bangun jam 2 pagi demi ikut nelayan setempat memancing ikan Cakalang di Laut Utara Ternate.

Melaut jam 2 pagi demi memancing ikan Cakalang bersama nelayan setempat
Melaut jam 2 pagi demi memancing ikan Cakalang bersama nelayan setempat

Awalnya saya sudah parno saja, takut kalau kapal untuk memancing nanti ukurannya kecil.

Ternyata, mereka memancing dengan kapal yang berukuran besar, saya jadi lega deh.

Sebelum mulai memancing, kapal harus bergerak dulu ke arah utara secara perlahan.

Setiap orang dengan sigap mengerjakan tugasnya masing-masing
Setiap orang dengan sigap mengerjakan tugasnya masing-masing

Kira-kira setelah sekitar 3 jam perjalanan, kami baru sampai di tempat pemancingan ikan Cakalang tadi.

Ternyata disitu sudah ramai lho.

Saya hitung ada lebih dari 3 kapal besar, dan puluhan kapal kecil sudah mulai memancing disana.

Tanpa menunggu lama, para kru kapal nelayan mulai bekerja pada posisinya masing masing.

Dengan sigap mereka mengerjakan tugasnya karena tak mau kehilangan ikan buruan.

Dapat ikan Cakalang lumayan banyak!
Dapat ikan Cakalang lumayan banyak!

Ada yang bergerak ke ujung kapal sambil membawa kail, ada yang mulai menyiapkan umpan.

Ada yang menyalakan mesin diesel untuk mengalirkan air ke laut. Entah maksudnya apa mengalirkan air ke laut ini.

Namun sepertinya berhubungan dengan umpan ikan cakalang.

Tak menunggu lama untuk melihat Ikan Cakalang yang tertangkap beterbangan dari depan.

Sempat kaget juga, saya kira mancing Ikan Cakalang ini bakalan pelan seperti layaknya mancing dilaut.

Ternyata hanya dalam hitungan menit mereka bisa mendapakan ikan.

Dan kalau sudah mulai susah mendapatkan ikan, kapal akan berpindah mencari lokasi yang terdapat banyak ikan.

3. Jelajah Maluku Utara, Explorasi Gua Raksasa Bokimoruru

Wonders ketiga selama kegiatan Jelajah Maluku Utara ini berada di Pulau Halmahera.

Lokasinya berada cukup jauh, sekitar 5 jam perjalanan dengan melewati jalanan rusak berat.

Kalau saja nggak pake Terios, pantat pasti sudah nggak rata ini.

Untungnya mobil yang saya tumpangi lumayan nyaman.

Jadi sampai di Desa Sagea dengan selamat tanpa kurang satu apapun.

Gua Bokimoruru ini gua raksasa yang belum dieksplorasi sepenuhnya
Gua Bokimoruru ini gua raksasa yang belum dieksplorasi sepenuhnya

Gua Bokimoruru di Desa Sagea ini bisa dibilang salah satu tempat wisata tersembunyi yang menantang di Pulau Halmahera.

Soalnya untuk menuju Desa Sagea saja perjuangannya sudah luar biasa.

Ditambah lagi, untuk menuju ke mulut Gua Bokimoruru, saya harus melanjutkan dengan menyusuri sungai selama 30 menit dengan perahu Katinting.

Untuk informasi, Katinting ini adalah sebuah perahu kecil dengan mesin diesel kecil yang ditempelkan pada perahu.

Saking kecilnya, saya sempat ragu apakah bisa survive sampai ke mulut gua nanti.

Untung aliran air sungainya nggak terlalu deras.

Malah ada beberapa bagian sungai yang terlalu dangkal, sehingga sesekali saya harus turun agar perahu dapat melaju.

30 menit menyusuri sungai dengan perahu Katinting
30 menit menyusuri sungai dengan perahu Katinting

Terios 7 Wonders wonderful moluccas kali ini memang penuh kejutan.

Gua Bokimoruru ini ternyata lebih besar dari dugaan saya.

Di dekat pintu masuknya, mengalir aliran sungai bawah tanah seperti salah satu gua di Filipina yang pernah saya kunjungi.

Saking besarnya, sampai sekarang Gua Bokimoruru ini masih misterius, karena belum pernah ada seorangpun yang berhasil menjelajahi sampai ujung.

4. Berburu Burung Bidadari di Taman Nasional Aketajawe Lolobata

Meskipun saya bilang berburu, namun bukan berburu dengan senapan atau senjata ya.

Maksud saya berburu disini adalah beburu foto dengan kamera kesayangan saya yang telah dipasang lensa 18-200 mm.

Blusukan ke hutan lagi demi berburu foto Burung Bidadari!
Blusukan ke hutan lagi demi berburu foto Burung Bidadari!

Burung Bidadari atau Semioptera Wallaci ini memang unik dan menarik untuk diabadikan dengan kamera.

Burung ini merupakan burung endemik Maluku yang ditemukan pertama kali pada tahun 1858 oleh Alfred Russel Wallace di Pulau Bacan, Maluku Utara.

Namun kemarin saya berburu foto Burung Bidadari ini di Taman Nasional Aketajawe Lolobata.

Ini sebenarnya rangkaian jelajah Maluku Utara yang paling saya tunggu! Saya suka birding soalnya.

Menyeberang sungai berarus deras seperti ini 6 kali!
Menyeberang sungai berarus deras seperti ini 6 kali!

Jangan ditanya bagaimana perjuangan saya untuk mendapatkan foto burung yang cantik dan suaranya cetar membahana ini.

Paling tidak selama perjalanan pulang pergi saya harus menyeberang sungai selama 6 kali.

Jatuh terguling 2 kali ditempat yang sama, blusukan masuk hutan tropis yang lembab, dan menaiki tangga tali rumah pohon pengamatan Burung Bidadari.

Harusnya saya bisa mendapatkan foto Burung Bidadari lebih jelas jika menggunakan lensa 400 mm
Harusnya saya bisa mendapatkan foto Burung Bidadari lebih jelas jika menggunakan lensa 400 mm

Whew, untuk si cantik ini bisa menghibur saya dengan suaranya yang merdu.

Selain itu saya juga bisa berhasil mendapatkan beberapa foto cantiknya, meski kurang maksimal.

Soalnya ternyata kalau mau mendapatkan foto yang jelas, paling tidak saya harus menggunakan lensa 400 mm, sementara lensa saya saja cuma 200 mm.

Hadeeh! Maklum pemula, salah equip itu sudah biasa~ hehee~

5. Melihat Sisa Pertahanan Jepang Pada Perang Dunia II Di Halmahera

Dari Taman Nasional Aketajawe Lolobata saya dan tim Terios 7 Wonders langsung menuju ke Wasile.

Memang ada apa sih di Wasile?

Dulu, pada waktu Perang Dunia II, Wasile ini pernah menjadi salah satu pusat pertahanan tentara Jepang di Maluku Utara.

Nah kemarin itu saya berkunjung kesana untuk melihat sisa bunker dan meriam pertahanan udara yang tersebar disana.

Tujuan pertama di Wasile adalah sebuah pantai landai yang ada disana.

Pada pandangan pertama, saya langsung teringat dengan Operasi Overlord, dan invansi di Normandia.

Kondisi pantai di Wasile ini landai, tempat yang cocok untuk pendaratan pasukan.

Melihat bunker senapan mesin dan pantai landai di depannya ini mengingatkan saya pada Invansi normandia
Melihat bunker senapan mesin dan pantai landai di depannya ini mengingatkan saya pada Invansi normandia

Sementara itu tak jauh di bibir pantai terdapat sisa bunker senapan mesin yang sudah tak terawat, berguna untuk mengamankan pantai dari invansi pasukan sekutu.

Beberapa masih terlihat utuh, ada juga yang sudah terbenam di dalam pasir pantai.

Yang pasti, pada hampir semua bunker terdapat tanda sisa tempakan peluru tajam.

Berada agak ketengah, dibawah rerimbunan semak-semak dan pohon kelapa yang menjulang tinggi juga terdapat sebuah bunker lagi.

Bedanya, ini bukan bunker senapan mesin untuk menahan pasukan infantri.

Jika dilihat dari strukturnya, ini adalah bunker penahan serangan udara.

Di sekitar Wasile banyak terdapat meriam pertahanan udara seperti ini
Di sekitar Wasile banyak terdapat meriam pertahanan udara seperti ini

Setelah bertanya pada pemandu kami, ternyata tak jauh dari sini dulunya memang terdapat sebuah airstrip atau bandara kecil untuk pesawat tempur.

Makanya disana kemarin saya juga sempat menemui beberapa meriam anti pesawat yang sudah berada dalam kondisi rusak.

Katanya dulu disini ada puluhan, namun sebagian besar sudah hilang karena dijarah dan dijual ke tukang besi kiloan.

Sedih yah? Padahal kalau saja masih utuh, mungkin Wasile ini bisa menjadi salah satu museum hidup Perang Dunia II.

6. Mengunjungi Sasadu, Rumah Adat Suku Sahu Di Jailolo

Disambut dengan tarian Sara Dabi Dabi ketika baru datang
Disambut dengan tarian Sara Dabi Dabi ketika baru datang

Akhirnya sampai Jailolo juga!

Salah satu tempat yang memang sudah lama ingin saya kunjungi kalau ada kesempatan jelajah Maluku Utara.

Terus terang, jalur darat menuju ke Jailolo ini jalanan paling berkelok-kelok yang pernah saya lewati.

Kalau saja mobilnya nggak nyaman, pasti saya sudah tepar di jalan.

Sesampainya di Sasadu, saya dan Tim Terios 7 Wonders langsung disambut dengan tarian Sara Dabi-Dabi yang dimainkan oleh adik-adik dari Desa Gamtala, Jailolo.

Tarian ini cukup unik, dengan gerakan sederhana yang menarik.

Selama menari, tarian diiringi oleh tabuhan alat musik tradisional berupa kentongan, gong dan tifa.

Akhirnya saya bisa menjelajah Maluku juga! Dibelakang saya adalah rumah adat Sasadu.
Akhirnya saya bisa menjelajah Maluku juga! Dibelakang saya adalah rumah adat Sasadu.

Baru setelah tarian selesai saya dan Tim Terios 7 Wonders dipersilahkan untuk mengunjungi Sasadu yang pada tiap lekukan arsitekturnya memiliki arti dan filosofi khusus.

Seperti misalnya atap rumah dibuat rendah agar ketika tamu masuk ke rumah adat membungkukkan kepalanya.

Hal itu dimaksudkan agar sang tamu menghormati sang tuan rumah.

7. Morotai, Pulau Terluar Indonesia Yang Berperan Penting Pada Perang Dunia Ke II

Siapa yang menyangka kalau pulau kecil ini ternyata memiliki peranana sangat penting dalam sejarah perang dunia.

Buat yang penasaran bagaimana detailnya, kalian bisa membaca di wikipedia tentang Battle Of Morotai.

Pada waktu itu, Morotai ini menjadi basis pertahanan militer sekutu, untuk menghadapi kekuatan pasukan Jepang yang terkonsentrasi di Pulau Halmahera.

Jelajah Maluku Utara sambil belajar sejarah perang dunia kedua. Di Morotai ini banyak terjadi peristiwa penting!
Jelajah Maluku Utara sambil belajar sejarah perang dunia kedua. Di Morotai ini banyak terjadi peristiwa penting!

Selain itu, pulau ini juga memiliki peranan penting pada era kemerdekaan.

Pada masa ini, Pulau Morotai dimanfaatkan sebagai pangkalan terluar Indonesia yang dipersiapkan untuk penyerangan Belanda pada operasi pembebasan Irian Barat (sekarang Papua).

Karena itu, sekarang ini banyak terdapat tempat bersejarah seperti Museum Trikora yang berada di Desa Wawama dan ribuan artifak peninggalan Perang Dunia II yang tersebar disekitar Pulau Morotai. Bahkan disini juga terdapat museum perang dunia lho.

Artefak sisa perang dunia II banyak ditemukan di morotai
Artefak sisa perang dunia II banyak ditemukan di morotai

Jadi jangan heran kalau ada sebuah area dimana masih terdapat sisa peninggalan perang.

Artefak perang dunia seperti senapan, dog tag, morfin, mortar hingga peluru masih bisa ditemukan disini.

Bahkan kemarin dengan ditemani pemandu yang bernama Pak Mukhlis, saya merasakan langsung pengalaman berburu artifak Perang Dunia II di Morotai.

Semacam treasure hunting gitu!

Jelajah Bekasi Di Avanzanation Journey

Sebagai salah satu pengguna mobil Avanza, saya jadi gak perlu berpikir panjang ketika diajak untuk ikut meramaikan program Avanzanation pada tahun ini.

Iya, sesuai namanya acara ini melibatnya begitu banyak mobil Avanza yang bakal dipake untuk Inner City Touring.

Gak tanggung-tanggung program Avanzanation 2017 ini diadakan serentak di tiga kota loh!

Jadi program Avanzanation ini gak cuma di Jakarta aja, tapi juga di Bandung serta Surabaya.

Untuk wilayah Jakarta sendiri dibagi menjadi tiga tim yang kemudian disebar menuju ke beberapa kota di sekitar Jakarta yaitu, Bekasi, Tangerang dan Bogor.

Coba tebak saya dapat yang mana?!

Yap, saya kebagian menginjak Kota Bekasi gengs…

Karena jarang main kesini, jadi rada penasaran juga sama Bekasi…. Hehee!

Bersama Avanzanation goes to Bekasi!
Bersama Avanzanation goes to Bekasi!

Yang bikin salut, ternyata program Avanzanation ini adalah inisiatif dari komunitas resmi Toyota sendiri, namun didukung oleh PT Toyota Astra Motor.

Memang baru kali ini saya ikutan komunitas yang mau repot-repot buat acara besar kaya gini, apalagi ditambah adanya program CSR (Corporate Social Responsibility) yang memberikan dana bantuan ke sekolah-sekolah kurang mampu.

Mulia banget yak! Coba aja semua komunitas mobil lainnya bisa peduli dengan lingkungan kek gini, pasti bisa makin barokah dan tambah solid.

Tujuan pertama kami ketika tiba di Bekasi, kami mampir ke Taman Hutan Kota Bekasi untuk istirahat sebentar sambil photo session bareng komunitas AXIC (Avanza Xenia Indonesia Club) dan Velozity.

Dari sekian banyaknya destinasi saya kunjungi, baru kali ini dong saya kesini.

Suprise juga ternyata bekasi punya taman yang adem kek gini toh.

Kapan-kapan mau deh hunting foto di landmark Kota Bekasi ini, asik juga kok ternyata.

Acara ini diramaikan oleh komunitas AXIC (Avanza Xenia Indonesia Club) dan Velozcity.JPG
Acara ini diramaikan oleh komunitas AXIC (Avanza Xenia Indonesia Club) dan Velozcity.JPG

Usai photo session yang begitu heboh karna si Atta Halilintar ngajak pasukan nyanyi yel yel terus (untung gak diusir sama yang punya taman :p), selanjutnya kami menuju ke dealer Auto 2000 yang berada di Bekasi Timur.

Letak dealer Auto 2000 ini tepatnya di Jl. Diponegoro No. 38, Bekasi Timur. Percaya deh dealer yang satu ini luaaaas banget!

Bisa jadi ini adalah salah satu kelebihan dealer Toyota yang ada di Kota Bekasi ini.

Service dulu ke Auto 2000
Service dulu ke Auto 2000

Nyaman aja sih kalau servis mobil di tempat yang luas kayak gini.

Saya aja sampe heran ini sebenarnya dealer apa mall, sampe punya bengkel yang luas dan berbagai macam fasilitas yang nyaman untuk customer.

Coba di Blitar ada yang kayak gini, saya jadi gak akan malas deh buat service si Avanza di rumah~.

Tempatnya luaaas!
Tempatnya luaaas!

Sekitar jam sebelas siang, saya dan kawan-kawan komunitas harus segera menuju sekolah yang nantinya bakal menerima bantuan berupa kursi dan meja belajar.

Yakni ke SDN Lambang Jaya 02 yang terletak di Jl Rawa Cibeureum Pekopen, LAMBANG JAYA, Kec. Tambun Selatan, Kab. Bekasi Provinsi Jawa Barat.

Jangankan liat bentuk sekolahannya kaya gimana, beberapa kilometer sebelum tiba aja saya udah dibikin sedih karena melihat kondisi akses serta jalanan yang rusak dan penuh lubang.

Ternyata masih ada juga jalan tak beraspal deket Ibukota
Ternyata masih ada juga jalan tak beraspal deket Ibukota

Entah bagaimana kalo musim hujan tiba, kayaknya bakalan makin parah! ckckck!

Untungnya kami pake si tangguh dan irit Avanza yang bikin saya tetap nyaman duduk serta ambil gambar meskipun jalannya rusak dan berlubang. I

ni pemerintah kemana coba yak hadeeeeehhhhh! Padahal gak jauh dari Ibukota lho!

Selain jalan-jalan, CSR juga di SDN Lambang Jaya 02 Bekasi
Selain jalan-jalan, CSR juga di SDN Lambang Jaya 02 Bekasi

Sesuai dugaan saya, SDN Lambang Jaya 02 ini bener-bener jauuuuuh dari kata layak.

Selain letaknya yang terpencil, tembok-temboknya sudah banyak yang runtuh.

Malah ada dua kelas yang cuma disekat dengan tembok yang tinggal separo, ebuset!

Gimana bisa fokus belajarnya ini.

Kondisinya memang cukup memprihatinkan, salah satu dinding kelasnya bahkan tidak utuh
Kondisinya memang cukup memprihatinkan, salah satu dinding kelasnya bahkan tidak utuh

Kalo gak percaya kalian bisa googling deh tentang sekolah ini, jangan kaget kalo semua isinya tentang meminta bantuan pada dinas.

Karena kebobrokan bangunanannya, membuat sekolah dasar ini cuma dihuni oleh 109 siswa mulai dari kelas 1 – kelas 6, sedih banget deh waktu denger cuma ada 11 murid dalam satu kelas.

Ubin kelas juga berlubang
Ubin kelas juga berlubang

Ada banyak doa serta harapan dari saya, serta team Avanzanation, yakni semoga bantuan yang diberikan dapet bermanfaat serta menggoyahkan hati pihak-pihak yang bersangkutan agar segera memperbaikinya.

Semoga adik-adik yang sekolah di SDN Lambang Jaya 02 ini juga bisa tegar dan sukses yaaaa. #AMIN!

Namun mereka tetap semangat untuk belajar
Namun mereka tetap semangat untuk belajar

Usai kegiatan CSR, team bertolak ke dealer Tunas Toyota yang terletak di Radin Inten Jakarta Timur.

Terus saya pikir cuma Auto 2000 di Bekasi Timur ini aja yang punya fasilitas komplit, ternyata saya salah.

Karena ketika mampir kesini, mereka juga punya fasilitas yang gak kalah nyaman.

Ruang tunggu customernya pun sama persis bentuknya, musholla juga toiletnya luas plus bersih.

Itu artinya, memang Toyota memiliki standar pelayanan yang apik di setiap dealernya yak.

Gak ngasal gitu kalau masalah servis ke pelanggangnya.

Jadi nantinya kalian gak perlu takut bete ketika nunggu mobil kesayangan masuk bengkel.

Ditambah dengan banyaknya dealer yang tersebar hingga 300 dealer, gak akan bikin saya atau pengguna Toyota lainnya bingung untuk menemukannya deh.

Kabar bahagia lainnya, ternyata kalo beli mobil di dealer-dealer Toyota kita bakal dapet banyak promo nih.

Promonya macem-macem pula, misalnya free etolls atau bensin gratis hingga 20 Liter.

Belom lagi layanan emergency AstraWorld-nya yang bakal standby 24 jam untuk melayani kalo-kalo suatu saat mogok di jalan.

Huwwiiiiii juara bangetlah servicenya.

Acara avanzanation Journey ini berakhir dengan menyenangkan
Acara avanzanation Journey ini berakhir dengan menyenangkan

Di penghujung acara, Avanzanation journey ini ditutup dengan banyak hadiah doorprize.

Siapa yang berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan oleh kepala cabang Tunas Toyota Radin Inten bakal bawa pulang hadiahnya. S

ayangnya saya kalah cepet sama pasukan jadi gak dapet DVD deh… Hiks~

Sejauh ini acara Avanzanation journey menyenangkan. Jadi gimana ya acara Avanzanation ditahun-tahun berikutnya nanti?!

Kalau acaranya seseru dan penuh manfaat kaya gini sih saya mau deh ikut lagi!

Apalagi kalau diadain road trip jarak jauh, seperti Jakarta – Lombok misalnya~ Uhuuuk (kode kerasss) ehehehhee!

Jelajah Energi Penggerak NKRI

“Selamat Anda Terpilih Mengikuti Event Blogger Touring Pertamina” Tulis di salah satu subjek email di smartphone saya.

“Eh, pertamina mau ngadain touring apa ya?”

Setelah saya pelajari lebih lanjut, ternyata email itu berisi ajakan untuk berkunjung ke Cirebon dan main ke salah satu situs pengeboran minyak pertamina, juga melihat salah satu kilang minyak yang biasanya digunakan untuk mengolah minyak mentah menjadi BBM, Non BBM dan Petrokimia.

Terus terang sebagai lulusan Teknik Elektro yang berpengalaman menjadi software engineer selama 4 tahunan, lalu banting setir menjadi full time travel blogger dan digital marketer, saya kangen suasana kerja seorang engineer.

Itu berarti, kalau saya mengiyakan undangan ini, saya bisa menyamar dan berlagak menjadi seorang Insinyur perminyakan meski hanya dalam sehari saja.

Kapan lagi saya bisa melihat langsung proses pengeboran minyak bumi
Kapan lagi saya bisa melihat langsung proses pengeboran minyak bumi

Setelah saya menyanggupi untuk menghadiri undangan ini, saya baru tahu kalau ternyata saya akan berkunjung ke Pertamina EP asset 3 Jatibarang dan RU VI Balongan via Cirebon.

Untuk keberangkatan sendiri dimulai dari Jakarta, dengan menggunakan Kereta Api Eksekutif Argo Muria.

Kereta ini berangkat tepat jam 7 pagi dari Stasiun Gambir, dan sampai di Cirebon sekitar jam 10-an.

Terus terang, baru kali ini saya mampir ke kota Cirebon.

Kalau numpang lewat sih sering, apalagi setiap saya pulang ke kampung halaman yang ada di Blitar dengan kereta, sudah pasti akan lewat Stasiun Cirebon.

Tentunya selain berkunjung ke Pertamina EP asset 3 Jatibarang dan RU VI Balongan, saya nggak akan melewatkan berburu kulinernya seperti Empal Gentong, Nasi Lengko dan Tahu Gejrot!

Menuju Pertamina EP asset 3 Jatibarang

Saya sampai di Cirebon tanpa hambatan apapun.

Malah, sesaat sebelum sampai di Stasiun Cirebon saya disuguhi pemandangan indah Gunung Cereme yang berada tak jauh dari kota ini.

Cuaca memang sedang berada dalam kondisi terbaiknya.

Tak terlihat awan mendung sama sekali, sinar matahari pun begitu terik meski waktu masih menunjukkan pukul 10 pagi.

Gunung Cereme terlihat indah di kejauhan sesaat sebelum sampai di Stasiun Cirebon
Gunung Cereme terlihat indah di kejauhan sesaat sebelum sampai di Stasiun Cirebon

O iya, untuk acara ini sendiri diberi tema berupa #JelajahEnergiCirebon.

Dan setelah ini, tujuan pertama berarti Pertamina EP asset 3 Jatibarang yang merupakan salah satu anak perusahaan pertamina.

Lokasinya sendiri berada di Jatibarang, Kabupaten Indramayu yang berada sekitar satu jam perjalanan lagi dengan naik bus yang sudah disediakan.

Saya baru tahu kalau pertamina itu ternyata ada banyak usahanya ya.

Padahal sebagai orang awam, yang saya tahu pertamina itu ya cuma bagian distribusi dan jualan minyak.

Lha kok ternyata mereka juga melakukan eksplorasi sendiri seperti yang dilakukan EP 3 ini.

EP 3 sendiri pekerjaan utamanya adalah explorasi, exploitasi dan memproduksi minyak, gas dan panas bumi.

Gara-gara berkunjung kesini saya jadi tahu beberapa hal baru tentang seputar perminyakan
Gara-gara berkunjung kesini saya jadi tahu beberapa hal baru tentang seputar perminyakan

Nggak main-main, per bulan EP3 ini bisa menghasilkan sekitar 6000-an barel minyak.

Kalau satu barel sekitar 3,8 liter, 6000 barel berarti….

Yah, sudah pasti lebih dari cukup untuk mengisi BBM mobil yang ada dirumah untuk setahun deh.

Atau bahkan lebih? Salah satu hal seru pada acara #JelajahEnergiCirebon ini sebenarnya adalah ketika akan mengunjungi salah satu site pengeboran minyak di EP asset 3 Jatibarang.

Disitu saya dijelaskan bagaimana standard keamanan kerja pertamina yang begitu ketat.

Siapapun yang baru datang ke EP asset 3 Jatibarang wajib melalui yang namanya briefing safety induction, baik di kantor utama juga setelah berada di salah satu site pengeboran.

Mulai dari apa yang harus dilakukan jika terjadi keadaan darurat ketika meeting di dalam gedung, hingga apa yang harus dilakukan jika terjadi kondisi berbahaya di area pengeboran.

Standar Keselamatan Yang Begitu Ketat

Utamakan selamat!
Utamakan selamat!

Selain itu, ketika saya berkunjung ke salah satu site pengeboran EP asset 3 Jatibarang, saya harus mengenakan alat pelindung diri (APD) yang terpasang lengkap.

Mulai dari baju dan celana yang jadi satu, safety helm, safety boot, dan safety glasses.

Gak ada kompromi di pertamina kalau masalah keselamatan dan keamanan kerja.

Sampai-sampai salah satu tagline mereka adalah “Zero Accident” selama bekerja disini.

Salut sama yang tahan memakai safety suit ini selama sehari penuh! Panas banget!
Salut sama yang tahan memakai safety suit ini selama sehari penuh! Panas banget!

Memang sih ketika menggunakan APD saya merasa aman banget.

Tapi ketika di site pengeboran, saya baru merasa kalau ketika memakai baju ini panasnya minta ampun.

Efek terik matahari di luar sih. Hasilnya, keringat mengucur deras selama saya memakai baju tadi.

Makanya, saya salut sama mas-mas engineer yang setiap harinya tahan dan tetap bekerja keras dibawah terik matahari dengan baju APD full set tadi.

Melihat Pekerjaan Sehari Hari Pertamina

Sudah cocok jadi insinyur minyak belum? Difotoin sama wiranurmansyah pake kamera dan lensa mahalnya~
Sudah cocok jadi insinyur minyak belum? Difotoin sama wiranurmansyah pake kamera dan lensa mahalnya~

Pun, saya menahan rasa gerah akibat menggunakan pakaian APD.

Karena, setelah saya berkunjung ke salah satu site pengeboran EP asset 3 Jatibarang, saya jadi tahu bagaimana wujud alat untuk mengambil mentah dari perut bumi itu.

Sekilas mesin pengebor perut bumi ini mirip dengan site peluncuran roket nasa, tempatnya berisik, penuh dengan mesin berat yang saya tak tahu fungsinya apa.

Dijelaskan kalau mesin ini adalah yang terbaru dan canggih
Dijelaskan kalau mesin ini adalah yang terbaru dan canggih

Namun yang pasti, menurut mas engineer yang memandu saya kemarin, ini adalah salah satu alat bor terbaru dan paling mutakhir.

Saya iyain saja, karena meski saya juga engineer, saya cuma seorang software engineer yang berkutat dengan bahasa pemrograman.

Bukan dengan alat berat untuk pengeboran minyak bumi.

Mesin raksasa ini yang digunakan untuk mengebor minyak di salah satu site Pertamina EP asset 3 Jatibarang
Mesin raksasa ini yang digunakan untuk mengebor minyak di salah satu site Pertamina EP asset 3 Jatibarang

Yang jelas, disinilah awal mula pembuatan salah satu bahan bakar penggerak NKRI.

Apa jadinya kalau pertamina tidak melakukan explorasi dan exploitasi sendiri.

Tentu negara perlu mengimport minyak lebih banyak bukan? Dana yang diperlukan juga bakal lebih banyak.

Selain itu disini juga awal mula didapatkannya bahan bakar untuk kemudian diubah menjadi beberapa jenis seperti Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo.

Eh, tapi kalian apakah pada tahu mengenai perbedaan antara Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo?

Kalau nggak kesini saya pun pasti malas cari tahu.

Namun perbedaan mendasar adalah pada jumlah Oktan bahan bakar.

Contohnya saja Pertamax ini mempunyai oktan 92. Sementara Pertamax Turbo punya oktan 98.

Sementara itu hubungannya dengan mesin, bilangan oktan ini menunjukan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bbm terbakar seluruhnya.

Zero Accident, standard keselamatan kerja di pertamina sangat tinggi
Zero Accident, standard keselamatan kerja di pertamina sangat tinggi

Singkatnya, makin tinggi oktan BBM yang dipakai, itu berarti akan makin bagus dan efisien kinerja dari mesin yang menggunakannya.

Makanya, jika ingin mesin kendaraan lebih awet, gunakan saja BBM dengan Oktan yang sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan.

Soalnya menggunakan oktan yang lebih rendah dari seharusnya bisa membuat kinerja mesin menjadi kurang optimal dan jadi tidak awet. Kira-kira begitu.

Sekilas Tentang RU VI Balongan

Kalau di EP asset 3 Jatibarang saya bisa masuk dan melihat dari dekat, namun untuk RU VI Balongan ini saya hanya bisa melihat dari jauh.

Soalnya memang ini salah satu aset vital negara untuk pengolahan, jadi memang nggak semua orang bisa masuk dan mendekat.

Meskipun begitu saya tetap mendapatkan penjelasan mengenai fungsi dari RU VI Balongan.

Fasilitas kilang miyak RU VI Balongan
Fasilitas kilang miyak RU VI Balongan

RU sendiri merupakan singkatan dari Refinery Unit, atau Unit Pengolahan.

RU VI Balongan ini sendiri merupakan sebuah kilang minyak yang sudah beroperasi sejak tahun 1994.

Pada kilang minyak ini terjadi pengolahan minyak mentah menjadi produk-produk Bahan Bakar Minyak (BBM), Non BBM, dan Petrokimia, untuk kemudian disalurkan ke beberapa pelanggan industri yang membutuhkannya.

Bahkan bisa dibilang kalay RU VI Balongan sangat berperan penting untuk mengamankan pasokan BBM yang mempengaruhi kegiatan perekonomian di beberapa daerah seperti Jakarta, Banten, Jawa Barat dan sekitarnya.

Soalnya memang beberapa hasil dari kilang minyak dikirimkan secara langsung dengan pipa menuju ke beberapa daerah tersebut.

Nggak Cuma Produksi Minyak, Tetapi Pertamina Juga Melakukan Banyak CSR

Sebagai perusahaan energi, pertamina gak cuma melakukan explorasi dan exploitasi saja.

Namun mereka juga melakuka beberapa kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat melalui beberapa CSR.

Seperti salah satunya adalah aksi untuk merehabilitasi dan konservasi tanaman mangrove di Pantai Karangsong, Indramayu mulai dari tahun 2010.

Disini pertamina membantu dalam melestarikan dan menanam beberapa jenis mangrove, sehingga bisa menyelamatkan pantai dari abrasi.

Sampai sekarang ini ada sekitar 15.000 pohon mangrove yang telah ditanam disini.

Bisa trekking di tengah hutan mangrove disini
Bisa trekking di tengah hutan mangrove disini

Kerennya lagi, mangrove yang ada di Pantai Karangsong ini nggak cuma ditanam sebagai penahan abrasi air laut begitu saja.

Namun kawasan ini juga telah diubah menjadi sebuah kawasan ekowisata hutan Mangrove di Indramayu yang ciamik.

Tentunya ini jadi sebuah tempat wisata yang asik untuk berburu foto Instagram dong?

Pastikan membawa kamera yang mumpuni untuk berburu foto instagram
Pastikan membawa kamera yang mumpuni untuk berburu foto instagram

Kebetulan saya juga sempat merasakan untuk menjelajahi sebagian dari area hutan mangrove, baik dengan menggunakan perahu atau berjalan kaki pada jalan setapak berupa anyaman bambu yang dibuat oleh masyarakat setempat.

Tempatnya memang asik sih, nggak heran kalau setiap akhir pekan tempat ini sering dipenuhi pengunjung.

Apalagi tarif untuk naik perahu menuju hutan mangrove Karangsong ini cuma IDR 15.000 saja.

Dijadikan sirup juga bisa lho
Dijadikan sirup juga bisa lho

Terakhir, jika kalian ingin berkunjung ke Mangrove Karangsong jangan lupa mampir ke Rumah Berdikari binaan pertamina ya.

Rumah Berdikari ini merupakan sebuah tempat pengembangan budaya, kerajinan dan industri di sekitar Indramayu.

Selain itu kalian juga bisa mencoba beberapa makanan hasil olahan mangrove.

Jangan heran kalau mangrove ini selain berfungsi sebagai penahan abrasi, bisa juga diolah menjadi dodol, cemilan, sirup dan bahkan… kecap! Tertarik mencobanya?

Baru tahu kalau mangrove bisa dijadiin keripik
Baru tahu kalau mangrove bisa dijadiin keripik
Ternyata ada banyak hal yang bisa dibuat dari mangrove
Ternyata ada banyak hal yang bisa dibuat dari mangrove
Bisa naik perahu di Ekowisata Mangrove Karangsong
Bisa naik perahu di Ekowisata Mangrove Karangsong
Ada ribuan burung yang rumahnya di Mangrove Karangsong
Ada ribuan burung yang rumahnya di Mangrove Karangsong